Pemanfaatan Tempe Singkong dalam upaya Peningkatan Gizi  Siswa Sekolah Menengah Kesehatan Farmasi Bintan Insani Tanjungpinang

The Use of Cassava Tempeh to Improve Nutrition Students of Bintan Insani Pharmaceutical Health High School, Tanjungpinang

Penulis

  • Ikha Rahardiantini Prodi D3 Farmasi Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
  • Lili Sartika Prodi Farmasi, Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
  • Masyitah Novia Yanti Prodi Farmasi, Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
  • Yusnaini Siagian Prodi S1 Keperawatan, Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

DOI:

https://doi.org/10.59870/6qmzk453

Kata Kunci:

Anemia, Kandungan Gizi, Potensi Tempe Singkong

Abstrak

Salah satu masalah kesehatan global dunia yang dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara adalah anemia. Prevalensi anemia tahun 2019 secara global 29.9%, Asia tenggara 41,9% dan di Indonesia (Usia 15-49 tahun) sebesar 30.6%. Adanya peningkatan prevalensi anemia remaja; dari 22.7% (Riskesdas 2013) meningkat menjadi 32% pada survei Riskesdas 2018. Tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun dan 32% pada usia 15-24 tahun. Sedangkan menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 18,4% dan perempuan sebanyak 23,9%. Berdasarkan semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki prevalensi tertinggi mengalami anemia. Metode pelaksanaan edukasi dilakukan melalui penyuluhan, tanya jawab dan pembuatan langsung nuget tempe modifikasi singkong di SMK Kesehatan Farmasi Bintan Insani Tanjungpinang. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa. Kegiatan penyuluhan ini memberikan dampak perubahan pengetahuan tentang potensi tempe singkong dalam mengatasi anemia pada remaja SMK Kesehatan Farmasi Bintan Insani Tanjungpinang.

 

ABSTRACT

One of the world's global health problems that can affect a country's economic development is anemia. The prevalence of anemia in 2019 globally was 29.9%, in Southeast Asia, 41.9% and in Indonesia (aged 15-49 years) was 30.6%. There is an increase in the prevalence of adolescent anemia; from 22.7% (Riskesdas 2013) increased to 32% in the 2018 Riskesdas survey. It was recorded as 26.8% of children aged 5-14 years and 32% aged 15-24 years. Meanwhile, according to gender, it was 18.4% male and 23.9% female. Based on all these age groups, women have the highest prevalence of anemia. The method of implementing education is carried out through counseling, questions and answers, and directly making modified cassava tempeh nuggets at the Bintan Insani Tanjungpinang Pharmacy Health Vocational School. This program is a community service activity carried out by lecturers and students. This outreach activity has the impact of changing knowledge about the potential of cassava tempeh in treating anemia in teenagers at the Bintan Insani Tanjungpinang Pharmacy Health Vocational School

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-31

Terbitan

Bagian

##section.default.title##