Metode Kooperatif Jigsaw sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Metakognitif dan Prestasi Belajar Mahasiswa

Penulis

  • Nur Meity Sulistia Ayu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang
  • Rianti Aritonang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Kata Kunci:

Prestasi Belajar, metakognitif, Pembelajaran Kooperatif, Metode Jigsaw

Abstrak

Problem Based Learning (PBL) adalah Salah satu strategi  merangsang keaktifan mahasiswa melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment dengan desain pre test post test without control design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intervensi berupa penerapan metode kooperatif Jigsaw pada proses pembelajaran untuk mamahsiswa Stikes Hang Tuah Tanjungpinang TA. 2016-2017, sedangkan variabel dependen adalah kemampuan metakognitif mahasiswa dan prestasi belajar mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling sebanyak 83 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan (70%). Sebelum penerapan metode kooperatif Jigsaw memiliki kemampuan metakognitif kurang (79,5%) dan mayoritas memiliki prestasi belajar rendah (90,4%) dan sebaliknya setelah penerapan metode kooperatif Jigsaw menunjukkan mayoritas responden memiliki kemampuan metakognitif baik (66,3%) dan mayoritas memiliki prestasi belajar tinggi (88%). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan penerapan metode kooperatif Jigsaw terhadap kemampuan metakognitif (ρ value = 0,001 < α = 0,05)dan prestasi belajar (ρ value = 0,003 < α = 0,05)mahasiswa Stikes Hang Tuah TA. 2016-2017.

Referensi

Adnya Negari, Ni Nyoman, (2009), Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar IPS SDN 5 Pedungan; Desertasi, pada program studi pendidikan dasar programpascasarjana Universitas Ganesha di Singaraja.

Al-Harthy, Ibrahim S., Randall M. Isaacson, and Christopher A. Was. (2010). Goals, efficacy and metacognitive self-regu- lation: a path analysis. International Journal of Education.

Gale Education, Religion and Humanities Lite Packa-ge. Diakses 5 Januari2017.

Antika, L.T. (2013). Perbandingan

Keterampilan Metakognitif, Hasil

Belajar Biologi, dan Retensi Antara

Siswa Berkemampuan Akademik

Tinggi dan Rendah Kelas X SMA Di

Malang Melalui Strategi Problem Based Learning (PBL). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Budiadnyana, Putu, (2004), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Bermodul yang Merwawasan SMK Terhadap Hasil Belajar Biologi

( Eksperimenpada Siswa Kelas II

SMA di Singaraja; Desertasi, pada ProgramPascasarjana Universitas Negeri Malang).

Corebima, A.D. (2009). Metacognitive Skill Measurement Integrated In Achievement Test. (Online).

(http://www.recsam.edu.my/cosmed/ cosmed09/AbstractsFull Papers2009/Abstract/Science%20Par allel%20PDF/Full%20Paper/01.pdf, diakses tanggal 3 September 2014)

Danial, M. (2010). Pengaruh Strategi PBL terhadap Keterampilan Metakognisi dan Respon Mahasiswa. Jurnal

Chemica. 12 (2): 1 – 10.

Darta I Wayan, ( 2009 ), Implementasi pembelajaran kooperatik teknik jigsaw dan konsep diri akademik untuk meningkatkan prestasi belajar IPS Kelas VIII SMP N 1 Tabanan; tesis, pada program studi pendidikan dasar programpascasarjana

Universitas Ganesha di Singaraja.

DeGallow. (2001). What is ProblemBased Learning? Dari

http://www.pbl.uci.edu/whatispbl/html.htm, diunduh tanggal 26 Januari 2017.

Depdiknas. (2007). Rencana Strategis

Departemen Pendidikan Nasional 20052009.

Jakarta: Pusat Informasi dan Humas, Depdiknas.

Eggen, P.D & Kauchak, D.P. (2006). Strategies for Teachers: Teaching Content and Thinking Skill. (Third edition). Boston: Allyn and Bacon.

Hacker, D.J. (2008). Metacognition: Definitions and Empirical Foundations. In DJ Hacker, J. Dunlosky, & AC Graesser (Eds.), Metacognition in Educational Theory and Practice (pp. 1-24). Mahwah, NJ: Erlbaum. Dari http://www.psyc.memphis.edu/trg/meta.htm, diunduh 25 Januari. 2017.

Isjoni, (2009). Pembelajarn Kooperatif . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Isjoni. (2010). Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok. Bandung:

Alfabeta.

Jhnson, D.W. dan Johnson, R.T. (2009). Cooperation and Competition: Theory and Research. Edina, M.N:

Interaction Book Co

Karwapi, M. 2012. Prasyarat yang Harus Diper- hatikan oleh Seorang Guru untuk Meng- optimalkan Pembelajaran Melalui Meto- de Diskusihttp://karwapi.wordpress.co m/2012/11/17/prasyarat-yangharus-diperhatikan-oleh-seorangguru-untuk-mengoptimalkanpembelajaran-melalui-metodediskusi/#more-1126. Diakses 10 Februari 2017.

Lie, Anita, (2002 ), Cooperative Learning, Memperaktekkan Cooperative

Learning di Ruang-ruang Kelas, Pt Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta.

Livingston, J.A. (2007). Metacognition: An Overview.http://www.gse.buffalo.e du/shuei/cep564/Metacog.htm. Diakses 26 Januari 2017.

Martinis, Yamin, ( 2007 ), Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Cet. ke dua, Gaung Persada Press, Jakarta.

Mulyono, (2009). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Moon, J. (2006). Learning Journals: A Handbook for Reflective Practice and Professional Development 2nd Edition. New York: Routledge

Nurhadi dkk. ( 2004 ), Pembelajaran Kontekstual ( contextual teaching and learning/ CTL ) dan Penerapannya Dalam KBK, Universitas Malang, Malang.

Nurkancana, W. Dan Sunartana, ( 1986 ), Evaluasi Hasil Belajar, Usaha Nasional, Surabaya.

Purwanto, M. Ngalim, ( 2006), Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Palennari, M. (2012). Pengaruh Integrasi Problem Based Learning dengan

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Kemampuan Akademik terhadap Metakognisi, Berpikir Kritis,

Pemahaman Konsep, dan Retensi Mahasiswa pada Perkuliahan

Biologi Dasar di FMIPA UNM Makassar. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.

Rusman.(2011.) Model-Model Pembelajaran yang Mengembangkan Keprofesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusman.( 2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning (cara efektif dan menyenangkan pacu prestasi seluruh peserta didik). Bandung: Nusa Media.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Massachusetts: Allyn & Balcon.

Swanson, H.L.&Guy Trainin. (2005). Cognition, metacognition, and achievement of colle- ge students with learning disabilities. Education, Religion and Humanities Litepackage.http://www.cldintern ational. org/Publications/LDQ.asp. Diakses 23 Januari 2017.

Sudjana, N, (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Soetomo, ( 1993 ), Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Usaha Nasional, Surabaya.

Sudibyo, Elok, ( 2002), Beberapa model Pembelajaran dan Strategi Belajar dalam Pembelajaran IPA-Fisika; Makalah, Dirjen Dikdasmen DirektoratDiklanper, Jakarta.

Sukmadinata, N.S, ( 2005 ), Landasan psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryabrata, S, ( 2003 ), Metodologi

Penelitian, VC. Rajawali, Jakarta.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Syafruddin Nurdin. (2005). Model

Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Bebasis Kompetensi.

Jakarta:Quantum Teaching.

Setiawan, D. (2012). Pengembangan Instrumen Penulisan Jurnal

Belajar Berbasis ICT

(Information, Communication,

Technology) pada Pembelajaran Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas. Skripsi tidak diterbitkan.

Malang: FMIPA UM.

Setyanto, J. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (Nht)

Dengan Tugas Menulis Jurnal

Belajar Untuk Meningkatkan

Motivasi, Keterampilan Metakognitif

Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas

Viii C Smp Negeri 1 Blitar. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: Pps Um.

Susilo, H., Chotimah, H., & Sari, Y.D. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia Publishing.

Suratno. (2009). Pengaruh Strategi

Kooperatif Jigsaw dan Reciprocal

Teaching Terhadap Keterampilan Metakognisi dan Hasil Belajar

Biologi Siswa SMA Berkemampuan Atas dan Bawah di Jember. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.

Susantini, E. (2004). Memperbaiki Kualitas

Proses Belajar Genetika Melalui

Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SMU. Disertasi tidak Trianto. (2008). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2008). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tulus Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tobias, Sigmund. (2005). Interest and metacognitive word knowledge. Journal of Educational Psychology,

(3), 399-405

Trilling, B. & Hood, P. (2009). Learning, Technology, and Education Reform in the Knowledge Age

(“We’re Wired, Webbed, and Windowed, Now What?” Online article. Dari www.wested.org/cs/we/view/rs/6 54, diunduh tangga l 9 Januari 2017.

Valle, Antonio, et al. (2008). Self-regulated Profiles and Academic

Achievement. Psicothema. Vol. 20, nº 4, pp. 724-731.www.psicothema.com. Diakses 26 Januari 2017.

Walker, (2011). Nursing Gender. Contemporary Nursing, 33/2, 162165.

Widodo, A. (2008). Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru-guru SD melalui Lesson Study. (Online), (http://jurnal.upi.edu/file/Jurnal_Ari 1.pdf) diakses 3 Februari 2017.

Wina, Sanjaya, (2008 ), Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses Pendidikan, Cet. Kelima, Fajar Interpratama Offset, Jakarta.

Yuwono, C.S.M. (2014). Peningkatan Keterampilan Metakognisi Siswa dengan Pembelajaran JigsawModifikasi. Jurnal Santiaji

Pendidikan. 4 (1)

YCCD. (2005). Student Learning Outcomes. Dari www.mt.liu.se/edu/Bologna/LO/ -slo.pdf, diunduh 22 Januari 2017.

Unduhan

Diterbitkan

2019-01-27