Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum pada Pasien Tuberkulosis

Penulis

  • Linda Widiastuti STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • Yusnaini Siagian STIKES Hang Tuah Tanjungpinang

Kata Kunci:

Batuk Efektif, Pengeluaran Sputum, Tuberkulosis

Abstrak

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan ditemukan kuman BTA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis Kota Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan pra eksperimen dengan jenis one-group pre-post test design. Populasi sejumlah 26 responden mencakup Semua pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis. Sampel sejumlah 24 responden diambil menggunakan Accidental sampling. Variabel independen adalah batuk efektif dan Variabel dependen pengeluaran sputum. Analisa data dengan uji chi kuadrat dengan tingkat signifikan p ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden tidak dapat mengeluarkan sputum sebelum dilatih batuk efektif sebesar 13 responden (54,2%) dan hampir seluruh responden dapat mengeluarkan sputum sesudah dilatih batuk efektif sebesar 19 responden (79,2%) dan hasil uji statistik chi kuadrat 0,021 berarti < 0,05 maka Ha diterima. Berarti ada pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung BugisKota Tanjungpinang. 

Referensi

Aditama, T. Y., Kamso, S., Basri, C., dan Surya, A. et al. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Asti Werdhani, Retno. 2008. Patologi, Klasifikasi, dan Diagnosis Tuberkulosis. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga: FKUI.

Alsagoff, Hood dkk. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga University Press

Dinkes, Tanjungpinang. (2014). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang : Dinas Kesehatan

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Konsep Dasar Manusia. Jakarta : EGC.

Indriasari, Devi, (2009). Deteksi, Obat, dan Cegah Penyakit. Yogyakarta : Pustaka Grhatama.

Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.(2013).http://www.depkes. go.id/index.php/berita/pressrelease/1444-tbc-masalah-kesehatandunia.html. Tanggal 8 April 2015. Jam 11.00 WIB.

Manalu, Helper Sahat P. Desember 2010. “Jurnal Etiologi Kesehatan: . Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya penanggulangannya”. Vol. 9 No.4 Desember 2010

Nizar, Muhammad. 2010. Pemberantasan dan Penanggualangan Tuberkulosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Nugroho, Yosep Agung. Desember 2011. “Batuk Efektif Dalam Pengeluaran

Dahak Pada Pasien Dengan

Ketidakefektifan Bersihan Jalan

Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri”. Jurnal STIKES RS Baptis Kediri. Volume 4 No. 2 Desember 2011.

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan

Keperawatan Klien dengan

Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta. Salemba Medika.

Unduhan

Diterbitkan

2015-01-16