Gambaran Kesesuaian Penyimpanan Obat High Alert di Instalasi Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

Penulis

  • Tika Indrasari Poltekkes Bhakti Mulia
  • Arma Sabtya Dana STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun

DOI:

https://doi.org/10.59870/eamjxt57

Kata Kunci:

high alert, pola penyimpanan, rawat inap, RSUD Kota Madiun

Abstrak

Penyimpanan merupakan salah satu langkah dalam memelihara perbekalan farmasi. High alert medication adalah obat dengan kewaspadaan tinggi sehingga perlu adanya pengawasan serta penanganan yang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat pemberian kepada pasien. Dampak yang akan ditimbulkan jika terjadi kesalahan pada obat high alert sangat fatal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penyimpanan yang ada pada Instalasi Farmasi khususnya ruangan Farmasi Rawat Inap pada RSUD Kota Madiun. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan diperoleh dari pengumpulan data primer dengan sampel sebanyak 77 obat high alert. Data dianalisis dan dihitung prosentasenya dengan menggunakan lembar kesesuaian dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1128/2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit. Dengan adanya SOP RSUD Kota Madiun yang berlaku maka bisa dijadikan pedoman untuk menganalisis penelitian tersebut. Dengan itu diperoleh hasil prosentase 100% yang artinya sangat baik dalam pola penyimpanan obat high alert. Meliputi 3 golongan antara lain, golongan obat resiko tinggi (high alert), golongan Look A like Sound A like mendapatkan rata – rata 100% dikarenakan SOP untuk menjadikan Rumah Sakit dengan Akreditasi Paripurna Bintang Lima harus dijalankan SOP yang sempurna juga. Maka bisa disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian penyimpanan pada instalasi Farmasi Rawat Inap RSUD Kota Madiun dikategorikan sangat baik.

Referensi

Amin, N.F., Garancang, S. and Abunawas, K. (2023) „Konsep Umum Populasi dan Sampel dalam Penelitian‟, Jurnal Pilar, 14(1), pp. 15–31.

Aridiyanto, M.J. and Penagsang, P. (2022) „Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi (Studi Kasus : Koperasi Di Surabaya Utara)‟, JEB17 : Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 7(01), pp. 27–40. doi:10.30996/jeb17.v7i01.6542.

Fatkhiya, M.F. and Cahyaningtiyas, P.L. (2019) „Gambaran penyimpanan obat high alert instalasi farmasi‟, Jurnal Farmasetis, 12(1), pp. 77–82.

Kemenkes RI (2022) „Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit‟, Keputusan Menteri Kesehatan, 19(8), pp. 1–342. Available at: bisnis ritel - ekonomi.

Khaida, N., Barlian, A.A., & Putri, A.R. (2021). GMABARAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PRIMA MEDIKA PEMALANG (Doctoral Dissertasion, Politkenik Harapan Bersama Tegal).

Kota Madiun, R. (2016) „PELABELAN OBAT HIGH ALERT RSUD KOTA MADIUN‟.

Nurhalifah et al. (2022) „Review Artikel Penyimpanan Obat Hight Alert Di Rumah Sakit Berdasarkan Permenkes No. 72 Tahun 2016‟, Journals of Ners Community, 13(6), pp. 703–705. Available at: http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2297%0Ahttp://jou rnal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/download/2297/1686.

Rahajeng, S.K., Holidah and Mukhlis, M.A. (2023) „Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan Obat High Alert Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit di Instalasi Farmasi RSUD Leuwiliang‟, PHRASE (Pharmaceutical Science), 3(1), pp. 56–65.

RI, P. (2016) „PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016‟, p. 2016.

Satibi (2014) „Manajemen Obat di Rumah Sakit‟, Manejemen Adminsitrasi Rumah Sakit, 8(5), p. h: 6-7, 9-10.

Sheina, B., Umam, M.R. and Solikhah (2016) „Penyimpanan Obat di gudang di instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), pp. 1–75.

Tripujiati, I., Suwarno, A. devi and Arif, M.R. (2020) „Pemahaman Staf Farmasi Terhadap Pengelolahan Obat High Alert Di Instalasi Farmasi Di Rsud Bangil‟, Jurnal Farmasi Indonesia Afamedis, 1 NO.2(2), pp. 89–99.

Zafirah, A.D. and Junadi, P. (2023) „Studi Kasus: Pengaruh Penyimpanan dan Penandaan Obat High Alert dan LASA terhadap Resiko terjadinya Human Error di Rumah Sakit Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh Medan‟, Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(9), pp. 14920–14932. doi:10.36418/syntax-literate.v7i9.14050.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-22