Faktor Risiko Kejadian Barotrauma Telinga pada Nelayan Penyelam Tradisional di Desa Ladan Kecamatan Palmatak
DOI:
https://doi.org/10.59870/jurkep.v14i2.185Kata Kunci:
Nelayan Penyelam Tradisional, brotrauma telingaAbstrak
Nelayan penyelam tradisional, sebagai bagian dari profesi nelayan, mencari tangkapan berharga dengan menyelam di perairan dalam. Meskipun memiliki peran penting dalam perekonomian lokal dan menyumbang sebagian besar penghasilan penduduk pesisir, nelayan penyelam tradisional menghadapi tantangan seperti keselamatan kerja, peningkatan keterampilan dan teknologi dalam penangkapan ikan, serta risiko kejadian barotrauma telinga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kajdian barotrauma telinga pada nelayan penyelam tradisional di Desa Ladan Kecamatan Palmatak. Desain Penelitian kuantitatif dengan metode korelatif analitik dengan pendekatan cross sectional study, jumlah sampel 76 responden dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data mengunggunakan uji spearman rank dengan signifikan <0,05. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur, masa kerja, kedalaman menyelam, penggunan alat kerja, lama menyelam dan frekuensi menyelam terhadap kejadian barotrauma telinga pada nelayan penyelam tradisional di Desa Ladan Kecamatan Palmatak, yang ditunjukkan melalui hasil analisis uji spearman rank dengan nilai p=0,000 untuk semua faktor yang memberi pengaruh. Pembahasan dari berbagai faktor resiko kejadian barotrauma telinga, frekuensi menyelam merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian barotrauma telinga nelayan penyelam tradisional.
Referensi
Atrie, U. Y., Widiastuti, L., Wati, L., Siagian, Y., & Sitindaon, S. H. (2023). Lama, Kedalaman dan Frekuensi Penyelaman terhadap Kejadian Barotrauma Telinga pada Nelayan Penyelam Tradisional. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2), 1533-1551. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.5289
Astari, A. M., Fatimah, F., & Andarini, S. (2021). The Effect of Medical History and Compressor on Barotrauma. Journal of Public Health Research, 10(2163), 1-4. https://doi.org/10.4081/jphr.2021.2163
Domino, F. J., Baldor, R. A., Golding, J., & Stephens, M. B. (2015). The 5-Minute Clinical Consult Standard 2016. Lippincott Williams & Wilkins. https://hsrc.himmelfarb.gwu.edu/books/51/
Fatmawaty Mallapiang, Alam, S., & Rukhayya Rizal. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Penyelam Tradisional Di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2015. Al-Sihah: The Public Health Science Journal. https://doi.org/10.24252/as.v7i2.1999
Farida, I., Arini, D., & Astuti, N. M. (2020). Aplikasi Teknik Equalisasi untuk Mencegah Barotrauma pada Penyelam Tradisional di Surabaya. GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 155-164. https://jurnal.aiskauniversity.ac.id/index.php/gemassika/article/view/545
INOMBI, S. A. (2013). Hubungan Faktor Usia, Masa Kerja Dan Frekuensi Menyelam Dengan Kejadian Barotrauma Telinga Pada Nelayan Penyelam Tradisional Di Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, 1(841419148). https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/841419148/hubungan-faktor-usia-masa-kerja-dan-frekuensi-menyelam-dengan-kejadian-barotrauma-telinga-pada-nelayan-penyelam-tradisional-di-kecamatan-bulawa-kabupaten-bone-bolango.html
Lestari, D. P. (2022). Determinan Gangguan Pendengaran pada Penyelam Tradisional di Pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep - Repositori UIN Alauddin Makassar. Uin-Alauddin.ac.id. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/23117/1/Dian%20Putri%20Lestari_70200117034.pdf
Koesdianasari, E. S. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan Menyelam Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bawah Air Di Perusahaan Konstruksi Bawah Laut. The Indonesian Journal Of Occupational Safety And Health, 7(3), 348. https://doi.org/10.20473/ijosh.v7i3.2018.348-356
Martinus, I., Suharyo Hadisaputro, & Munasik Munasik. (2019). Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Barotrauma Telinga Tengah Pada Penyelam Tradisional ( Studi Di Wilayah Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 4(2), 55–63. https://doi.org/10.14710/jekk.v4i2.4685
Martinus, I., Hadisaputro, S., & Munasik, M. (2020). Hubungan Frekuensi Penyelaman, Lama Menyelam, Pilek, Dan Merokok, Terhadap Kejadian Barotrauma Telinga Tengah Penyelam Tradisional. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(1), 127. https://doi.org/10.33366/jc.v8i1.1175
Mallapiang, F., Alam, S., & Rizal, R. (1). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Penyelam Tradisional Di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2015. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 7(2). https://doi.org/10.24252/as.v7i2.1999
Mashitoht, M. Y., & Fasya, A. H. Z. (2022). Analisis Hubungan Karakteristik Individu dengan Risiko Barotrauma Telinga Nelayan Tradisional. Jurnal Sosial dan Sains, 2(10), 1115-1132. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v2i10.466
Rahmat, D., Ayu, N. K., & Yasa, T. (2022). Barotrauma Telinga Tengah pada Nelayan Penyelam. Lombok Medical Journal, 1(2), 131-134. https://journal.unram.ac.id/index.php/LMJ/article/view/1619.
Siti Fatimatun Navisah, Ma’rufi, I., & Dewi, A. (2016). Faktor Risiko Barotrauma Telinga Pada Nelayan Penyelam Di Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(1). https://jurnal.unej.ac.id/index.php/ikesma/article/view/4821
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Sofia Kartika, Zakiah Rahman, Ernawati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.