Studi Komparasi Keefektifan Mahkota Dewa dan Pare terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes

Penulis

  • Komala Sari STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • Elies Susanti STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • Soni Hendra STIKES Hang Tuah Tanjungpinang

Kata Kunci:

Air Rebusan, Mahkota Dewa, Pare, Gula Darah, Diabetes, Melitus

Abstrak

Diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol, dikarenakan diabetes melitus dipengaruhi oleh gaya hidup. Dalam mengontrol diabetes melitus dapat dilakukan dengan menggunakan air rebusan mahkota dewa dan air rebusan pare. Desain penelitian ini Quasi  eksperimen dengan rancangan pre and pos test without Controldengan jumlah sampel 62 dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok mahkota dewa dan kelompok pare. Analisis bivariat dengan menggunakan uji independent t-test menyatakan bahwa adanya perbedaan keefektifan mahkota dewa dan pare terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes diperoleh p value (0,044< 0,05). Maka dapat disimpulkan air rebusan mahkota dewa lebih efektif dari pada air rebusan pare dalam penurunan gula darah sewaktu.

Referensi

Chan, Arifin. (2013). Pengaruh Air Rebusan Buah Mahkota Dewa Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungpinang Kota Tahun 2013. Skripsi Diterbitkan. Tanjungpinang.

STIKES Hang Tuah.

Corwin, Elizabeth. (2009). Buku SakuPatofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC.

Dahlan, Muhamad Sopiyudin. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Jakarta: Salemba Medika.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas). 2013. Di akses 2 Februari 2014.

Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian keperawatan. Cv. Trans Info Media: Jakarta Timur.

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang. (2013). Surveilans Penyakit Tidak Menular Berbasis Puskesmas Sentinel. Data Tidak Dipublikasikan.

Harpen. (2014). Pengaruh Air Rebusan Buah Pare terhadap penurunan Kadar Gula Darah Pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungpinang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Tanjungpinang. STIKES Hang Tuah.

Kepmenkes. (2010). Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 Di Dunia. http:/www.depkes.go.id. Diakses 20 Maret 2014.

Media Informasi Obat dan Penyakit – online. http://medicastore.com. Diakses 19 Februari 2014.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Price, Sylvia. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC.

Priyanto, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.

Puskesmas Sei Jang. (2014). Tanjungpinang. Data tidak Dipublikasikan.

Satya, Bayu. (2013). Koleksi Tumbuhan berkhasiat Edisi 1. Yogyakarta: Rapha Publishing

Smeltzer & Bane. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC.

Sulihandari, dkk. (2013). Herbal Sayur Dan Buah Ajaib. Yogyakarta: Trans Idea Publishing.

Syarifudin, B. (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS. Yogyakarta.

Wati, Lidia. (2014). Panduan Penyusunan Metodologi Riset Keperawatan. Tanjungpinang.

Unduhan

Diterbitkan

2012-07-27