Pengaruh Edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nelayan terhadap Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Pterygium di Desa Sri Tanjung Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.59870/jurkep.v14i2.165Kata Kunci:
PterygiumAbstrak
Pterygium merupakan pertumbuhan abnormal epitel konjungtiva bulbi dan jaringan ikat subkonjungtiva dari sisi nasal/temporal ke arah kornea yang dapat bersifat unilateral dan bilateral . Penyebab dari Pterygium masih tidak diketahui dengan jelas, namun paparan debu, sinar matahari, angin, dan panas secara terus menerus berisiko menyebabkan iritasi mata dan menyebabkan pembentukan Pterygium . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi Kesehatan dan keselamatan kerja nelayan terhadap pengetahuan dan perilaku pencegahan pterygium di desa Sri Tanjung Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah pre- eksperimental yang menggunakan one group pre test – post test design. “one group pre test – post test design”. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa demografi responden berdasarkan umur Sebagian besar nelayan berumur 36-45 tahun 68% dan hampir seluruh responden berpendidikan sekolah dasar 80 %. Pengetahuan dan perilaku nelayan sebelum dan sesudah diberikan edukasi Kesehatan dan keselamatan kerja didapatkan Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0.000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ha diterima. Artinya ada perubahan antara pre dan post pengetahuan dan perilaku terhadap edukasi Kesehatan dan keselamatan kerja di desa sri tanjung.
Referensi
Basak SK. (2016). Essentials of ophthalmology. 6th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
Chao, S.-C, Hu, D.-N, Yang, P.-Y, Lin, C.-Y, & Yang, S.-F. (2011). Overexpression of urokinase-type plasminogen activator in pterygia and pterygium fibroblasts. Molecular Vision, 7(17:23-31). http://www.molvis.org/molvis/v17/a4
Cornelius. (2016). Recurrence rate and complications of pterygium extended removal followed by extended conjunctival transplant. Journal Cornea, 36 No.1(pp.101-103).
Erry et al. (2011). Distribusi Dan Karakteristik Pterygium Di Indonesia. Journal Litbang Kemkes, 14 No 1.
Ilyas S, & Yulianti SR. (2015). Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2021). Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan . Jakarta: Pusat Data Informasi Kemenke RI.
Malisngorar. (2021). Upaya Pencegahan dan Kejadian Pterygium Pada Nelayan Tuna di Desa Asilulu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Tahun2020. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12 No.2(2086–3098). https://doi.org/10.33846/sf12215
Nursalam. (2014a). Manajemen Keperawatan Aplikasi Keperawatan Profesional
Edisi 4. 342.
Odilia, Rini, & Eunike. (2015). Hubungan Pekerjaan Dengan Angka Kejadian Pterygium Pada Pasien Di Poliklinik Mata Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang 2015. Universitas Nusa Cendana, 5 No.6, 1–9.
Paloma, & Geriputri, N. N. (2023). Pterygium Prevention in Coastal Areas with The Use of Glasses. Jurnal Biologi Tropis, 23(1), 58–62. https://doi.org/10.29303/jbt.v23i1.4456
Rais, M. A, & Nasrul, M. (2022). Pterygium Pada Penduduk Pesisir Di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan Jompa, 1(2).
Rany, N. (2017). Hubungan Lingkungan Kerja Dan Perilaku Nelayan Terhadap Kejadian Pterigium Di Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health), 3(4), 153-158.
Rezvan, F, Khabazkhoob, M, Hooshmand, E, Yekta, A, Saatchi, M, & Hashemi, H. (2018). Prevalence and risk factors of pterygium: a systematic review and meta-analysis. ..Survey of Ophthalmology, 63 no.5, 719-735.
Yonathan Kalalo, S, Kaunang, W. P, Kawatu, P. A, & Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, F. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang K3 Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Kelompok
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nur Azizah , Nur Meity S.A , Cian lbnu Sina , Wiwiek Liestyaningrum

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.