Hubungan Perilaku Hidup Sehat Penderita TB Paru dengan Penularan Penyakit TB Paru dalam Keluarga

Authors

  • Ernawati STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • Lidia Wati STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
  • Nurningsih Sinuraya STIKES Hang Tuah Tanjungpinang

Keywords:

Perilaku TB Paru, Penularan Penyakit, Paru-Paru, Tuberkulosis

Abstract

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium Tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru-paru. Di Indonesia, TB merupakan penyakit infeksi yang mematikan no.1. Di Tanjung Uban, pada saat pemeriksaan kontak keluarga penderita TB Paru, ditemukan lebih dari 35% dari pemeriksaan kontak dalam keluarga terdapat riwayat penularan penyakit tuberkulosis. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup sehat penderita tuberkulosis paru dengan kejadian penularan penyakit tuberkulosis dalam keluarga di Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan.Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan case control. Sampel terbagi atas dua, yakni sampel untuk kasus (case) sebanyak 15 penderita TB Paru BTA (+) yang memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru dalam keluarga, dan kasus (control) sebanyak 15 penderita TB Paru BTA (+) yang tidak memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru dalam keluarga. Hasil analisis korelasi dengan uji Chi-Square diperoleh p=0,714 dengan demikian p>0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara perilaku hidup sehat penderita TB Paru dengan kejadian penularan penyakit TB Paru dalam keluarga di Tanjung Uban.

References

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta. Rineka Cipta.

Azwar S. 2010. Penyusunan Skala Psikologicetakan XIII. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

BBKPM (Balai Besar Kesehatan paru Masyarakat) Surakarta. Kesehatan Paru – Tuberkulosis Di Dunia Dan Di Indonesia. Online: 30 Juni 2010, Available From: http://www.bbkpmska.com/artikel/ke sehatan-paru/78-tuberkulosis-didunia-dan-indonesia.html.

Brunner & Suddarth (Editor Edisi bahasa Indonesia: Endah Pakaryaningsih,S.Kp, Monica Ester,S.Kp). 2002. Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 2. Jakarta. EGC.

Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Cetakan ke-10. Depkes RI. Jakarta.

Hateyaningsih E. 2009. Hubungan Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Dengan Konversi dahak Tahap Intensif Pada Penderita BTA Positif. KTI FKM UI. Jakarta.

Kemenkes. 2008. Profil Provinsi Kepulauan Riau 2008. Online: 24 Mei 2010. Available From: http://www.depkes.go.id

Kemenkes. 2008. Profil Kabupaten Bintan2008. Online: 24 Mei 2010. Available From: http://www.depkes.go.id

Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Jakarta. Media Aesculapius.

Medicastore. Informasi Lengkap Tentang Penyakit TBC. Online: 30 Juni 2010, Available From: http://www.medicastore.com/tbc/pen yakit_tbc.htm

Meiwanto, C. 2003. TBC (Tuberculosis). Online: 30 Juni 2010, Available From: http://www.detikhealth.com/artikel/d ewasa/2003/09/01/20030901-112220.shtml

Muhaimin, 2004, gambaran perilaku seharihari penderita TBC.

Dosen STIKES Hang Tuah Tanjungpinang.

Dosen STIKES Hang Tuah Tanjungpinang.

Mahasiswa STIKES Hang Tuah Tanjungpinang

Published

2012-01-26