Hubungan Peran Perawat sebagai Care Giver dengan Tingkat Stres Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSU Royal Prima Medan
Keywords:
peran perawat, care giver, tingkat stresAbstract
Peran perawat sebagai care giver dengan memberikan terapi hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik. Terapi ini bertujuan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat stres pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSU. Royal Prima Medan. Penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional. Waktu penelitian pada bulan Juni 2019. Populasi adalah seluruh pasien yang melakukan hemodialisa sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Sampling Jenuh, maka sampel sebanyak 20 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data univariat dalam tabel distribusi frekuensi. Analisa bivariat menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian mendapatkan karakteristik responden menurut umur, mayoritas berumur 60-69 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan S2, dan beragama Protestan. Mayoritas peran perawat sebagai care giver baik dan minoritas cukup. Mayoritas stres ringan dan minoritas stres sedang. Berdasarkan hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat stres pada pasien, menggunakan uji Speaman’s rho didapat nilai signifikan (p) = 0,288, maka Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat stres pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSU. Royal Prima Medan tahun 2019. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat stres pasien gagal ginjal kronik. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian tentang pengaruh peran perawat terhadap penurunan stres dan depresi pada pasien gagal ginjal kronik.
References
Adhiatma, A. T., Wahab, Z., & Widyantara, I. F. E. (2014) Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronik pada pasien hemodialisis di RSUD Tugurejo
Semarang. Diakses dari https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ke dokteran/article/view/2592/2441
Ali., M. A. R. B., Masi, G. M. N., & Kallo, V. (2017). Perbandingan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan comorbid faktor diabetes melitus dan hipertensi di Ruangan Hemodialisa RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Diakses dari: https://media.neliti.com/media/publicati ons/106621-ID-perbandingan-kualitashidup-pasien-gagal.pdf.
Anggraeni, K. N., Sarwono. B., & Sunarmi. (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Tentara Dr SoedjonoMagelang. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmadi. (2012). Teknik prosedural keperawatan konsep dan aplikasi kebutuhan dasar. Jakarta: Salemba Medika.
Aziz, I. H. A., & Sudiro. (2017) Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Diakses dari:
http://webcache.googleusercontent.com /search?q=cache:Z2JS_qXeu6sJ:jurnal. poltekkessolo.ac.id/index.php/JKG/artic le/download/347/312+&cd=1&hl=id&c t=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
Hartini, S. (2016). Gambaran karakteristik pasien gagal ginjal kronis yang menjalanihemodialisa di RSUD Dr Moewardi. Diakses dari:
http://eprints.ums.ac.id/44680/1/nas%2 0pub%20jadi.pdf.
Hanafi, R., Bidjuni, H., & Babakal, A. (2016). Hubungan peran perawat sebagai care giver dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1. Diakses dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j kp/article/view/10800/10389
Harahap, M. I. M., Sarumpaet, S. M., & Tarigan, M. (2010). Hubungan stres, depresi dan dukungan sosial dengan kepatuhan pembatasan asupan nutrisi dan cairan pada pasien gagal ginjal kronik. Diakses dari:
http://webcache.googleuser content.com/search?q=cache:eNHYpX Dlq7YJ:www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/a rticle/download/6794/5554+&cd=1&hl =id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas (2013). Jakarta. Kementerian Kesehatan RI.
Lathifah, A. U. (2016). Faktor risiko kejadian gagal ginjal kronis pada usia dewasa muda di RSUD Moewardi.
Diakses dari: http://eprints.ums.ac.id/45516/19/naska n%20pubikasi.pdf
Mailani, F., Setiawan., & Cholina, T. S. (2015). Pengalaman spiritualitas pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Volume 3 Nomor 1 April 2015. Diakses dari: http://jkp.fkep.unpad.ac.id/ index.php/jkp/article/ download/94/89.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Rahayu F., Ramlis R., & Fernando T. (2018). Hubungan frekuensi hemodialisis dengan tingkat stres pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Diakses dari: https://webcache.googleusercontent.co m/search?q=cache:73BD6EzJDoJ:https: //journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/ article/view/7/89+&cd=3&hl=id&ct=cl nk&gl=id&client=firefox-b-d
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari:
http://www.depkes.go.id/resources/dow nload/general/Hasil%20Riskesdas%202
Sitiaga, S. (2015). Hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan asupan protein pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD Sukoharjo. Diakses dari:
http://eprints.ums.ac.id/40497/1/PUBLI
KASI%20KARYA%20ILMIAH.pdf
Sandra, Dewi, W. N., & Dewi, Y. I. (2019). Gambaran stres pada pasien gagal ginjal terminal yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.
Diakses dari:
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI /article/view/2019.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.Pongsibidang (2016) Risiko Hipertensi, Diabetes dan konsumsi herbal pada kejadian gagal ginjal di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makasar tahun 2015 Jurnal Wiyata, Vol. 3 No. 2 Tahun 2016 Diakses dari: https://www.iik.ac.id/v3/home/images/j ournal/lppm_jurnal_133_162-
_GABRIELLYN.pdf.pdf
Sopha, R. F., Wardani,. I. Y., (2016). Stres dan tingkat kecemasan saat ditetapkan perlu hemodialisis berhubungan dengan karakteristik pasien Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 19
No.1, Maret 2016, hal 55-61 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2017) Keperawatan Medikal bedah brunes & Suddart edisi 12. Jakarta: EGC
Stuart dan Gail.W. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa : Indonesia: Elsever.
Tokala., B. F.Kandou. L. F. J&Dundu. A. E. (2015)Hubungan antara lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik di RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO. Diakses dari: Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Ferianus Fatemaluo, Mardan Darman, Harpenta Halawa, Restueli Waruwu, Elis Anggeria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.